Sabtu, 26 Agustus 2017

Perkembangan Kedokterana, Geografi dan Astronomi

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Warisan peradaban islam merupakan salah satu warisan peradaban yang sangat berhaga bagi peradaban Dunia. Dalam perkembangannya peradaban Islam berkembang sedikit demi sedikit, dan mulia belajar dengan peradaban-peradaban di sekelilingnya. Dalam perkembanganya peradaban islam dimulai ketika Islam mulai ada dan berkembang melalui beberapa pemerintahan seperti Khulafaur Rasyddin, Daulah bani Umayyah dan Daulah Bani Abbasiyah. Warisan Peradaban Islam yang di anggap sangat berharga diantaranya adalah Kedokteran, Astronomi dan Geografi. Tetapi pada awalnya ilmu-ilmu tersebut suda adajauh sebelum Islam ada sepeti Astromi pada masa Yunani. Namun ketika ilmu tersebut mulai di serap oleh Islam, para ilmua Muslim tidak hanya statis menerima apa yang ada. Namun berhasi mengembangkan, memperbaiki dan menyempurnakan ilmu-ilmu tersebut sehingga dapat menjadi sumbangsih yang sangat bersar bagi peradaban Dunia
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai perkembangan ilmu tersebut, yaitu Arsitektur, Astronomi dan Geografi
.   
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana Pekembangan Ilmu Kedokteran?
2.      Bagaimana Pekembangan Ilmu Geografi?
3.      Bagaimana Pekembangan Ilmu Astronomi?



BAB II
PEMBAHASAN


    A.    Perkembangan Ilmu Kedokteran
Study kedoktran yang berkembang di era modern ini merupakan puncak dari juataan manusia, baik dikenal maupun tidak sejak ribuan tahun silam. Cikal bakal ilmu kedokteran suah ada sejak peradaban msir kuno, yunani, Persia, India serta Cina dengan dasar-dasar imu kedokteran yang sederhana.  Tapi peradaban kilmuan, khusunnya dalam bidang kedokteran yang dicapai oleh bangsa-bangas tersebut akhirnya bergeser ke zaman pertengahan, yang pada waktu itu peradaban berada di tangan Islam, diaman semua ilmu pengetahuan mendapatkan perhatian tak terkecuali ilmu kedokteran.
Ilmu Kedokteran termasuk ilmu yang telah melesat perkembangannya, dimana kum muslim telah  memberikan sumbangsih laur biasa pada masa peradaban mereka yang cemerlang. Sumbangan terse ut belum pernah dilakukan secara menyeluruh, unggul dan tebukti dalam perjalana sejarah. Kedokteran islam bukan hanya mendiagnosa dan mengobati penyakit saja, tetapi meliputi dasar-dasar metode eksperimen, meringankan dan memberikan obat-obatan atau menjauhkan manusia dari pola hidup buruk dengan melkasanakan anjuran kedokteran.
Pada ilmuan kedokteran kaum muslim mempunyai keistimewaan. Merekalah yang petmana kali mengetahui spesialisasi kedokteran. Dianytaranya adalah dokter spesialis Mata, spesialis bedah, spesialis bekam, spesialis Wanita dan sebagainya. Pada masa Abbasiyah kamum muslim mulai memperbarui cabang imu kedokteran. Mereka mulaimeneliti dan meluruskan kesalah pahaman para ilmuan dulu sesuai dengan teori yang mereka temukan. Mereka juga tidak hanya menerjemah dan menaukil saja, tetapi juga memperbaiki pembahasan dan membenarkan kesalahan ilmuan-ilmuan terdahulu
Para sejarawan menetapkan bahwa Ali bin Isa Al-Kahal merupakan seorang doctor spesialis mata terbesar dalam abad petengahan dengan keahliannya. Abu Qosim Az-Zahrawi adalah orang pertama yang menemukan teori pembendahan dengan menemukan dan menggunakan suntik dan alat-alat bedah, ia mendirikan tempat praktik dan pemeriksaan. Dia juga orang pertama yang menggunakan cermin muka ( teleskop ringan) dan karyannya At-Tashrif Kiman Ajiza an Ta’lif.. kemudain Ibnu Sina yang menemukan berbagai macam penyakit dan tatacara pengobannya, daiantaranya adalah penyakit menular seperti cacar dan campak. Ibnu Sina juga merupaka orang pertama yang memukan imu tentang parasit dan mempunyai kedudukan dalam dunia kedokteran modern. Dia juga menjelaskan radang otak, penyakit kangker dan pembengkakan limpa.[1]
    B.     Perkebangan Geografi
Gografi adalah imu yang diperkenalkan petama kali oleh bangsa Yunani muali dari Thales, plato, Herodotus hingga akhirnya Erasththenes yang memperkenalkan istilah geografi untuk pertama kali dengan sebutan geographica. Pada mulanya ilmu geografi mebahas tentang bentuk Bumi itu sendiri, dimulai dari penyataan bahwa bumi itu datar dan bumi itu bulat. Dalam perkembangannya Bangsa Yunani berpendapat bahwa Bumi itu bulat dan pipih dan para agamawan gereja perpendapat bahwa bumi itu datar sepert meja, dan apabila telah sampai pada ujung dunia, maka akan ada jurang yang sangat dalam, namun argument itu sama sekali tidak terbukti.
Ketika peradaban Islam datang, mereka menguatkan teori bahwa bumi itu bulat, karean dalam Al-Qur’an sendiri telah mengisyaratkan berbagai macam bentuk bulatan bumi. Ibnu Kharzabah mengatakan bahwa bumi berputar sebagaimana putaran bola. Ibnu Rustah (290 H), mengatakan “ Allah memetakan galaksi berputar sebeti berputarnya bola, tengah tengah perputaran bumi, bumi juga berputar dan dan tempat diamnya di tengah galaksi tatasurya.
Selain perdebatan mengenia bentuk bumi, umat islam juga bersumbangsih besar terhadap pegmbaran peta dunia, seperti yang telah digambarkan oleh Al-Idris yang merupakan peta paling hebat dari nilai-nili pemikiran ilmu gambar pada masa pertengahan. Belum pernah ada peta yang digambarkan lebis sempurna sebelum itu; lebih detail, lebih luas dan besar secara terperinci. Al-Idris juga salah satu ilmuan yang menguatkan tentang bumi itu bulat.
Pada masa kehalifahan Al-Makmun yang memerintahkan para geographer untuk mengukur jarak bumi. Sebagai hasilnya adalah pembuatan glober pertama oleh Al-Khawarism dan rekan-rekannyai. Selain itu kesalah perdiksi Al-Makmun tentang luas daratan dibumi tidak mencapau 3%. Setelah itu lebih banyak bermunculan ahli geografi dengan banyak karya-karyanua.

    C.    Perkembanga Ilmu Astronomi
Astronomi meupakan ilmu yang mempelajari tentang tata matahari, bulan, bintang dan pelanet-pelanet lain[2] yang bertujuan untuk mengetahui posisi benda langit agar waktu-waktu permukaan bumi dapat diketahua. Sedangjan dalam islam sendiri ilmu astronomi timbul untuk mempelajari waktu-waktu Sholat sesuai dengan kondisi letak geografis dan perubahan musim.[3]
Jejak astonomi ditemukan pada tahun 3500 SM dalam peradaban bangsa Sumeria dan Babilonia yang tinggal di Mesopotamia. Sekitar tahun 500 SM astronomi sudah dikenal oleh Masyarakat India kuno. Sedangkan masyarakat Cina dan Yunani yang sudah mengenal astronomi mulai abad ke 4 SM dan ke 6 SM.[4] Tokoh pada masa itu adalah Aristoteles dan Claudius Ptolemeus sebagia penganut Faham Geosentris.
Ilmu astronomi ( Ilmu Falaq) pertama kali ditemukan oleh Nabi Idris, sebagaiaman yang dikemukakan dalam kitab-kitab ilmu falak. Namu Embrio ilmu astronomi mulai tampak sekitar abad ke 8 SM. Digunakan untuk menentukan waktu penyembahan berhala seperti Mesir, Babilonia dan Mesoptamia.[5]
Ilmu astronomi dalam islam muncul dengan gemilang pada masa pemerintahan Khalifah Abbasiyah karena adanya hubungan orang-orang arab dengan berbagai macam kebudayaan dunia dan mereka juga menyalin dari kirab-kitab klasik karangan orang-orang India dan Yunani. Para ilmuan muslim mulai melakukan penelitian astronomi berdasarkan Al-Qur’an surat Yasin ayat 38 dan Surat Yunus Ayat 5. Semua ayat menghadirkan fakta ilmiah yang mustahil orang untuk sanggup memahaminya atau sekedar mencoba menafsirkannya selagi tidak mempunyai atau menguasai ilmu yang luas tentang astronmi (Falak).
Buku astronomi yang pertma kali ditejemahkan oleh para ilmuan Muslim adalah Mufatih An-Nujum yang dinisbatkan kepada hermes yang agung yang berasal dari Yunani, hal ini terjadi pada masa akhir pemerintahan Daulah Umayyah.[6] Seorang pengembara India menyerahkan sebuah data buku astronimi berjudul Sindhid atau Sindhata kepada kerajaan Islam di Baghdad pada tahun 773 M. kemudian ditejemahkan kedalam bahasa arab oleh Muhammad Ibn Ibrahim al-Farazi atas perintah Ja’far Al- Mansur. Dan kemudian al-Farazi dikenal sebagai ahli astronomi pertama di Dunia Islam.
Para ilmua muslim yang mempunyai penemuna dalam bidang astronomi antara lain adalah
1.      Abu Ma’syur penemu adanya pasang naik dan pasang surut sebagai akibat dari pergerakan bulan terhadap Bumi
2.      Nasirudiin Muhammad at Thusi ahli astronomis ialm yang memabangun obsevatorium di Maragha atas peritah Hulagu. Dai juga membuat table data astronomi benda benda langit
3.      Ibnu Jabar al-battani yang melakukan penghitunga-penghitungan jalan bintang, garis edar dan gerhana. Dia membuktikan terjadinya gerhana matahari cincin, menetapkan garis kemiringan perjalanan matahari dll[7]
4.      Abdur rahman al-Biruni memenukan perputaran bumi pada sumbunnya dan membuat daftar data lntang dan bujur tempat dipermukaan bumi.



BAB III
PENUTUP

    A.    Kesimpulan
1.      Embrio ilmu kedokteran sudah ada sejak masa Yunani, Cina, Mesir Kuna. Namun setelah ilmu kedokteran masuk dalam perkembangan ilmu Islam, kedokteran semakin berkembang terbukti dengan ditemukannya alat bedah pertama dan pemnemuna berbagai macama penyakit menular
2.      Dalam perkembangan ilmu geografi yang menjadi perdebatan mengeni bentuk bumi, banyak diantara ilmuan terdahulu meperdebatkan atara bumi datar dengan bumi yang berbentu bulat, dan islam datang dengan pendapat bahwa bumi bulat dan deijaksana sedang bukti-bukti
3.      Astromi daalm awal perkembangannya juga sudah ada sejak zaman Yunani, namun oleh Islam untuk memntukan waktu-waktu sholat di berbagai tempat dimuka bumi, maak ilmu astronomi semakin dikembangkan, hal ini dengan bukti berbagai penemuna rasi bintang dan lain sebagainya.




[1] As-Sirjani, Raghib Sumbangan peradaban Islam pada Dunia, tej Sonif dkk (Jakarta: Pustaka Al-Kausar, 2011), hal  275
[2] Dendy Sugono. Kamus Besar Bahsa Indonesia (Jakarta: Pusar Bahasa 2008) hal. 100
[3] As-Sirjani, Raghib Sumbangan peradaban Islam pada Dunia, tej Sonif dkk (Jakarta: Pustaka Al-Kausar, 2011), hal  315
[4] Baharudi Zainal. Pengenalan Ilmu Falak. (Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka), Hal. 21
[5] Ibid, hl 86
[6] As-Sirjani, Raghib,. 316
[7] Shihab, M. Quraish, Membumikan Al-Qur’an, (Bandung: Mizan, 1992) , hal. 34

Tidak ada komentar:

Posting Komentar