BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Warisan peradaban islam merupakan salah satu warisan peradaban yang
sangat berhaga bagi peradaban Dunia. Dalam perkembangannya peradaban Islam
berkembang sedikit demi sedikit, dan mulia belajar dengan peradaban-peradaban
di sekelilingnya. Dalam perkembanganya peradaban islam dimulai ketika Islam mulai
ada dan berkembang melalui beberapa pemerintahan seperti Khulafaur Rasyddin,
Daulah bani Umayyah dan Daulah Bani Abbasiyah. Warisan Peradaban Islam yang di
anggap sangat berharga diantaranya adalah Kedokteran, Astronomi dan Geografi.
Tetapi pada awalnya ilmu-ilmu tersebut suda adajauh sebelum Islam ada sepeti
Astromi pada masa Yunani. Namun ketika ilmu tersebut mulai di serap oleh Islam,
para ilmua Muslim tidak hanya statis menerima apa yang ada. Namun berhasi
mengembangkan, memperbaiki dan menyempurnakan ilmu-ilmu tersebut sehingga dapat
menjadi sumbangsih yang sangat bersar bagi peradaban Dunia
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai perkembangan ilmu tersebut,
yaitu Arsitektur, Astronomi dan Geografi
.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
Pekembangan Ilmu Kedokteran?
2.
Bagaimana
Pekembangan Ilmu Geografi?
3.
Bagaimana
Pekembangan Ilmu Astronomi?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Perkembangan Ilmu Kedokteran
Study kedoktran yang berkembang di era modern ini merupakan puncak
dari juataan manusia, baik dikenal maupun tidak sejak ribuan tahun silam. Cikal
bakal ilmu kedokteran suah ada sejak peradaban msir kuno, yunani, Persia, India
serta Cina dengan dasar-dasar imu kedokteran yang sederhana. Tapi peradaban kilmuan, khusunnya dalam
bidang kedokteran yang dicapai oleh bangsa-bangas tersebut akhirnya bergeser ke
zaman pertengahan, yang pada waktu itu peradaban berada di tangan Islam, diaman
semua ilmu pengetahuan mendapatkan perhatian tak terkecuali ilmu kedokteran.
Ilmu Kedokteran termasuk ilmu yang telah melesat perkembangannya, dimana
kum muslim telah memberikan sumbangsih
laur biasa pada masa peradaban mereka yang cemerlang. Sumbangan terse ut belum
pernah dilakukan secara menyeluruh, unggul dan tebukti dalam perjalana sejarah.
Kedokteran islam bukan hanya mendiagnosa dan mengobati penyakit saja, tetapi
meliputi dasar-dasar metode eksperimen, meringankan dan memberikan obat-obatan
atau menjauhkan manusia dari pola hidup buruk dengan melkasanakan anjuran
kedokteran.
Pada ilmuan kedokteran kaum muslim mempunyai keistimewaan. Merekalah
yang petmana kali mengetahui spesialisasi kedokteran. Dianytaranya adalah
dokter spesialis Mata, spesialis bedah, spesialis bekam, spesialis Wanita dan
sebagainya. Pada masa Abbasiyah kamum muslim mulai memperbarui cabang imu
kedokteran. Mereka mulaimeneliti dan meluruskan kesalah pahaman para ilmuan
dulu sesuai dengan teori yang mereka temukan. Mereka juga tidak hanya
menerjemah dan menaukil saja, tetapi juga memperbaiki pembahasan dan
membenarkan kesalahan ilmuan-ilmuan terdahulu
Para sejarawan menetapkan bahwa Ali bin Isa Al-Kahal merupakan
seorang doctor spesialis mata terbesar dalam abad petengahan dengan
keahliannya. Abu Qosim Az-Zahrawi adalah orang pertama yang menemukan teori
pembendahan dengan menemukan dan menggunakan suntik dan alat-alat bedah, ia
mendirikan tempat praktik dan pemeriksaan. Dia juga orang pertama yang
menggunakan cermin muka ( teleskop ringan) dan karyannya At-Tashrif Kiman
Ajiza an Ta’lif.. kemudain Ibnu Sina yang menemukan berbagai macam penyakit
dan tatacara pengobannya, daiantaranya adalah penyakit menular seperti cacar
dan campak. Ibnu Sina juga merupaka orang pertama yang memukan imu tentang
parasit dan mempunyai kedudukan dalam dunia kedokteran modern. Dia juga
menjelaskan radang otak, penyakit kangker dan pembengkakan limpa.[1]
B.
Perkebangan Geografi
Gografi adalah imu yang diperkenalkan petama kali oleh bangsa
Yunani muali dari Thales, plato, Herodotus hingga akhirnya Erasththenes yang
memperkenalkan istilah geografi untuk pertama kali dengan sebutan geographica.
Pada mulanya ilmu geografi mebahas tentang bentuk Bumi itu sendiri, dimulai
dari penyataan bahwa bumi itu datar dan bumi itu bulat. Dalam perkembangannya
Bangsa Yunani berpendapat bahwa Bumi itu bulat dan pipih dan para agamawan
gereja perpendapat bahwa bumi itu datar sepert meja, dan apabila telah sampai
pada ujung dunia, maka akan ada jurang yang sangat dalam, namun argument itu
sama sekali tidak terbukti.
Ketika peradaban Islam datang, mereka menguatkan teori bahwa bumi
itu bulat, karean dalam Al-Qur’an sendiri telah mengisyaratkan berbagai macam bentuk
bulatan bumi. Ibnu Kharzabah mengatakan bahwa bumi berputar sebagaimana putaran
bola. Ibnu Rustah (290 H), mengatakan “ Allah memetakan galaksi berputar sebeti
berputarnya bola, tengah tengah perputaran bumi, bumi juga berputar dan dan
tempat diamnya di tengah galaksi tatasurya.
Selain perdebatan mengenia bentuk bumi, umat islam juga
bersumbangsih besar terhadap pegmbaran peta dunia, seperti yang telah
digambarkan oleh Al-Idris yang merupakan peta paling hebat dari nilai-nili
pemikiran ilmu gambar pada masa pertengahan. Belum pernah ada peta yang
digambarkan lebis sempurna sebelum itu; lebih detail, lebih luas dan besar
secara terperinci. Al-Idris juga salah satu ilmuan yang menguatkan tentang bumi
itu bulat.
Pada masa kehalifahan Al-Makmun yang memerintahkan para geographer
untuk mengukur jarak bumi. Sebagai hasilnya adalah pembuatan glober pertama
oleh Al-Khawarism dan rekan-rekannyai. Selain itu kesalah perdiksi Al-Makmun
tentang luas daratan dibumi tidak mencapau 3%. Setelah itu lebih banyak
bermunculan ahli geografi dengan banyak karya-karyanua.
C.
Perkembanga Ilmu Astronomi
Astronomi meupakan ilmu yang mempelajari tentang tata matahari,
bulan, bintang dan pelanet-pelanet lain[2]
yang bertujuan untuk mengetahui posisi benda langit agar waktu-waktu permukaan
bumi dapat diketahua. Sedangjan dalam islam sendiri ilmu astronomi timbul untuk
mempelajari waktu-waktu Sholat sesuai dengan kondisi letak geografis dan
perubahan musim.[3]
Jejak astonomi ditemukan pada tahun 3500 SM dalam peradaban bangsa
Sumeria dan Babilonia yang tinggal di Mesopotamia. Sekitar tahun 500 SM
astronomi sudah dikenal oleh Masyarakat India kuno. Sedangkan masyarakat Cina
dan Yunani yang sudah mengenal astronomi mulai abad ke 4 SM dan ke 6 SM.[4]
Tokoh pada masa itu adalah Aristoteles dan Claudius Ptolemeus sebagia penganut
Faham Geosentris.
Ilmu astronomi ( Ilmu Falaq) pertama kali ditemukan oleh Nabi
Idris, sebagaiaman yang dikemukakan dalam kitab-kitab ilmu falak. Namu Embrio
ilmu astronomi mulai tampak sekitar abad ke 8 SM. Digunakan untuk menentukan
waktu penyembahan berhala seperti Mesir, Babilonia dan Mesoptamia.[5]
Ilmu astronomi dalam islam muncul dengan gemilang pada masa
pemerintahan Khalifah Abbasiyah karena adanya hubungan orang-orang arab dengan
berbagai macam kebudayaan dunia dan mereka juga menyalin dari kirab-kitab
klasik karangan orang-orang India dan Yunani. Para ilmuan muslim mulai
melakukan penelitian astronomi berdasarkan Al-Qur’an surat Yasin ayat 38 dan
Surat Yunus Ayat 5. Semua ayat menghadirkan fakta ilmiah yang mustahil orang
untuk sanggup memahaminya atau sekedar mencoba menafsirkannya selagi tidak
mempunyai atau menguasai ilmu yang luas tentang astronmi (Falak).
Buku astronomi yang pertma kali ditejemahkan oleh para ilmuan
Muslim adalah Mufatih An-Nujum yang dinisbatkan kepada hermes yang agung
yang berasal dari Yunani, hal ini terjadi pada masa akhir pemerintahan Daulah
Umayyah.[6]
Seorang pengembara India menyerahkan sebuah data buku astronimi berjudul Sindhid
atau Sindhata kepada kerajaan Islam di Baghdad pada tahun 773 M.
kemudian ditejemahkan kedalam bahasa arab oleh Muhammad Ibn Ibrahim al-Farazi
atas perintah Ja’far Al- Mansur. Dan kemudian al-Farazi dikenal sebagai ahli
astronomi pertama di Dunia Islam.
Para ilmua muslim yang mempunyai penemuna dalam bidang astronomi
antara lain adalah
1.
Abu
Ma’syur penemu adanya pasang naik dan pasang surut sebagai akibat dari
pergerakan bulan terhadap Bumi
2.
Nasirudiin
Muhammad at Thusi ahli astronomis ialm yang memabangun obsevatorium di Maragha
atas peritah Hulagu. Dai juga membuat table data astronomi benda benda langit
3.
Ibnu
Jabar al-battani yang melakukan penghitunga-penghitungan jalan bintang, garis
edar dan gerhana. Dia membuktikan terjadinya gerhana matahari cincin, menetapkan
garis kemiringan perjalanan matahari dll[7]
4.
Abdur
rahman al-Biruni memenukan perputaran bumi pada sumbunnya dan membuat daftar data
lntang dan bujur tempat dipermukaan bumi.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Embrio
ilmu kedokteran sudah ada sejak masa Yunani, Cina, Mesir Kuna. Namun setelah
ilmu kedokteran masuk dalam perkembangan ilmu Islam, kedokteran semakin
berkembang terbukti dengan ditemukannya alat bedah pertama dan pemnemuna
berbagai macama penyakit menular
2.
Dalam
perkembangan ilmu geografi yang menjadi perdebatan mengeni bentuk bumi, banyak
diantara ilmuan terdahulu meperdebatkan atara bumi datar dengan bumi yang
berbentu bulat, dan islam datang dengan pendapat bahwa bumi bulat dan
deijaksana sedang bukti-bukti
3.
Astromi
daalm awal perkembangannya juga sudah ada sejak zaman Yunani, namun oleh Islam
untuk memntukan waktu-waktu sholat di berbagai tempat dimuka bumi, maak ilmu
astronomi semakin dikembangkan, hal ini dengan bukti berbagai penemuna rasi
bintang dan lain sebagainya.
[1]
As-Sirjani, Raghib Sumbangan peradaban Islam pada Dunia, tej Sonif dkk
(Jakarta: Pustaka Al-Kausar, 2011), hal
275
[2]
Dendy Sugono. Kamus Besar Bahsa Indonesia (Jakarta: Pusar Bahasa 2008)
hal. 100
[3]
As-Sirjani, Raghib Sumbangan peradaban Islam pada Dunia, tej Sonif dkk
(Jakarta: Pustaka Al-Kausar, 2011), hal
315
[4]
Baharudi Zainal. Pengenalan Ilmu Falak. (Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan
Pustaka), Hal. 21
[5] Ibid,
hl 86
[6]
As-Sirjani, Raghib,. 316
[7]
Shihab, M. Quraish, Membumikan Al-Qur’an, (Bandung: Mizan, 1992) , hal. 34
Tidak ada komentar:
Posting Komentar