Sabtu, 18 April 2020

Mengenangmu Bacharuddin Jusuf Habibie


Semua orang mengenalmu sebagai persiden RI ke 3 Pasca Soeharto, begitupun aku. Aku mengenalmu dari beberapa guruku, mereka berkata bahwa engkau adalah salah satu penduduk Indonesai yang paling cerdas yang pernah ada, akan tetapi karena kepintaranmu kirang dihargai oleh negara ini kau lebih memilih untuk tinggal dan hidup Jerman, salah satu negara yang sangat menghargai orang pintar sepertimu. Pada saat itu aku berfikir, apakah negara ini seperti itu?
Kamudian dengan secercah keinginan untuk tau lebih jauh tentangmu pak, akan tetapi karena salah satu kemalasanku membaca buku-buku maka aku belum bisa mengenalmu pak. Akan tetapi setelah beberapa tahun berlalu keluarlah fiim tentangmu. Kau yang merupakan salah satu manusia paling pintar di Indonesia lahir di sebuah daerah bernama Pare-Pare yang berada di kabupaten Sulawesi Selatan. Kecintaanmu dengan dunia penerbangan sudah dimulai sejak muda, kecerdasanmu membawa kau berkelana ke Jawa, tepatnya Jawa Barat. Bandung adalah kota yang kau pilih, menampatkan SMA dengan perdikat memuaskan, melanjutkan ke ITB hanya selama 4 bulan kemudian menghantarkanmu ke Negara sejuta cerita, negara dengan sejarah kelam Nazi, dan pembantaian etnis-etnis Yahudi yaitu Jerman. Jerman menjadi salah satu bukti perjalanan sejarah akan kecerdasanmu, tantangan demia tantangan kau hadapi, muali dari belajara bahasa yang terkenal sebagai bahasa paling sulit di dunia, bertemu dengan para Alumni pejuang kemerdekaan, sampai cerita pertemuanmu dengan cinta illahimu Ibu Ainun. Perjalanan yang berluku-liku menempa mu menjadi salah satu manusia Indonesia yang paling tangguh dan cerdas. Sikap kecintaanmu terhadapa Indonesia dibuktikan dengan pulangnya dirimu setelah menyelesaikan studimu, mengabdi pada negara, menjadi salah satu peritis industri penerbangan pertama di Indonesia, tinta-tinta emas terus kau torehkan untuk bangsa ini, hingga pada puncaknya Jabatan orang nomer satu di Negeri ini berada dipundakmu. Aku tak peduli dengan apa yang dilakatan orang terhadapa kepemipinanmu, akan tetapi yang aku tau bahwa engaku adalah salah satu pahwalan negara yang menyelamatkamu negara ini dari invlasi besar-besaran yang mengancam keutuhan negeri ini. Berkat engkau negara ini masih berjaya sampai saat ini. Dan yang aku tau engkau adalah salah satu persiden yang paling bijaksana dalam menyikapi dinamika politik setelah kepemimpinanmu. Yang paling teringat adalah kau adalah salah satu persiden yang tidak pernah mengkritik pemerintahan yang berkusa melalui media terbuka, kau lebih memilih menyampaikannya secara langsung dengan pemerintah , sungguh batapa bijaksananya dirimu. Engkau adalah politisi yang tak seperti politisi, integritasmu menjukan siapa dirimu sebenarnya.
Dan sekarang engkau kembali pada sang pencipta sebagai salah satu patriot bangsa, sang pahwalan bangsa dengan sejuat Jasa pada Negeri ini. Selamat Jalan Pak, selamat menempuh perjalana menuju ke Abadiamu, kami disini sebagai anak bangsa yang hanya bisa mendo’akamu dan semoga kamipun mampu melanjutakan perjuanganmu. Amiin

Yogyakarta, 13 September 2019 01:10

KM