Semua orang mengenalmu sebagai persiden RI ke 3 Pasca Soeharto, begitupun
aku. Aku mengenalmu dari beberapa guruku, mereka berkata bahwa engkau adalah
salah satu penduduk Indonesai yang paling cerdas yang pernah ada, akan tetapi
karena kepintaranmu kirang dihargai oleh negara ini kau lebih memilih untuk
tinggal dan hidup Jerman, salah satu negara yang sangat menghargai orang pintar
sepertimu. Pada saat itu aku berfikir, apakah negara ini seperti itu?
Kamudian dengan secercah keinginan untuk tau lebih jauh tentangmu pak, akan
tetapi karena salah satu kemalasanku membaca buku-buku maka aku belum bisa
mengenalmu pak. Akan tetapi setelah beberapa tahun berlalu keluarlah fiim
tentangmu. Kau yang merupakan salah satu manusia paling pintar di Indonesia lahir
di sebuah daerah bernama Pare-Pare yang berada di kabupaten Sulawesi Selatan.
Kecintaanmu dengan dunia penerbangan sudah dimulai sejak muda, kecerdasanmu
membawa kau berkelana ke Jawa, tepatnya Jawa Barat. Bandung adalah kota yang
kau pilih, menampatkan SMA dengan perdikat memuaskan, melanjutkan ke ITB hanya
selama 4 bulan kemudian menghantarkanmu ke Negara sejuta cerita, negara dengan
sejarah kelam Nazi, dan pembantaian etnis-etnis Yahudi yaitu Jerman. Jerman
menjadi salah satu bukti perjalanan sejarah akan kecerdasanmu, tantangan demia
tantangan kau hadapi, muali dari belajara bahasa yang terkenal sebagai bahasa
paling sulit di dunia, bertemu dengan para Alumni pejuang kemerdekaan, sampai
cerita pertemuanmu dengan cinta illahimu Ibu Ainun. Perjalanan yang
berluku-liku menempa mu menjadi salah satu manusia Indonesia yang paling
tangguh dan cerdas. Sikap kecintaanmu terhadapa Indonesia dibuktikan dengan
pulangnya dirimu setelah menyelesaikan studimu, mengabdi pada negara, menjadi
salah satu peritis industri penerbangan pertama di Indonesia, tinta-tinta emas
terus kau torehkan untuk bangsa ini, hingga pada puncaknya Jabatan orang nomer
satu di Negeri ini berada dipundakmu. Aku tak peduli dengan apa yang dilakatan
orang terhadapa kepemipinanmu, akan tetapi yang aku tau bahwa engaku adalah
salah satu pahwalan negara yang menyelamatkamu negara ini dari invlasi
besar-besaran yang mengancam keutuhan negeri ini. Berkat engkau negara ini
masih berjaya sampai saat ini. Dan yang aku tau engkau adalah salah satu
persiden yang paling bijaksana dalam menyikapi dinamika politik setelah
kepemimpinanmu. Yang paling teringat adalah kau adalah salah satu persiden yang
tidak pernah mengkritik pemerintahan yang berkusa melalui media terbuka, kau
lebih memilih menyampaikannya secara langsung dengan pemerintah , sungguh batapa
bijaksananya dirimu. Engkau adalah politisi yang tak seperti politisi,
integritasmu menjukan siapa dirimu sebenarnya.
Dan sekarang engkau kembali pada sang pencipta sebagai salah satu patriot
bangsa, sang pahwalan bangsa dengan sejuat Jasa pada Negeri ini. Selamat Jalan
Pak, selamat menempuh perjalana menuju ke Abadiamu, kami disini sebagai anak
bangsa yang hanya bisa mendo’akamu dan semoga kamipun mampu melanjutakan
perjuanganmu. Amiin
Yogyakarta, 13 September 2019 01:10
KM